Disclaimer: Ini adalah hasil yang saya alami, hasil yang didapatkan dapat berbeda-beda, tergantung kondisi tubuh masing-masing individu.
Ya.. Itulah yang benar-benar terjadi dan saya alami sendiri. Sebelumnya perkenalkan dulu sebelum saya bercerita panjang. Nama saya Daryanto. Seorang bapak berusia 50 tahun, seorang wiraswasta yang saat ini tinggal di Bondowoso, Jawa Timur. Saya menikah di tahun 1997 dan kini saya bersama istri telah dikaruniai 2 orang anak. Keseharian aktivitas saya saat ini mencarikan kebutuhan barang-barang yang dibutuhkan masyarakat di sekitar tempat tinggal saya, mulai dari televisi, motor dan lainnya. Begitulah saya bekerja untuk memenuhi segala kebutuhan harian keluarga saya.
Selama ini tubuh saya baik-baik saja, sehat beraktivitas bertahun-tahun tanpa keluhan. Hingga pada suatu hari saya merasakan sesuatu yang tidak biasa pada tubuh saya. Badan saya melemas & melemah, mudah sekali mengantuk ditengah aktivitas saya apapun itu, terutama di saat pagi hari awal saya memulai aktivitas. Tidak hanya itu, saya pun merasakan rasa haus yang semakin sering datang, sebentar-sebentar ingin minum walaupun saya sudah teguk cukup banyak air minum. Setelah banyak minum, saya menjadi semakin sering buang air kecil. Bisa belasan kali bolak-balik ke kamar kecil dalam sehari. Sungguh melelahkan.
Walaupun begitu, saya merasa mungkin itu hanya dikarenakan kondisi badan saya saja yang sedang tidak fit dan besok akan membaik seperti sedia kala, ternyata tidak. Kondisi seperti ini terus saya alami berhari-hari. Hingga akhirnya saya merasakan kondisi lain. Berat badan saya tiap bertambah hari tambah menurun. Tubuh saya semakin kurus, itupun semakin diyakinkan oleh teman-teman saya yang telah bertemu saya dan bertanya “Kamu kok diliat-liat kurusan. Kamu sakit ya?”
Dari pertemuan dengan teman-teman saya, dan perasaan ada yang tidak normal dengan tubuh saya saat ini, saya lantas bertanya kepada istri saya, dan istri pun mengiyakan kondisi saya yang bertambah kurus lantas mengajak saya segera periksa ke dokter di daerah Jember. Setelah menjalani beberapa pemeriksaan, dokter memberi info hasilnya kepada saya, bahwa saya positif terkena Diabetes/kencing manis. Saya cukup kaget saat mendengarnya.
Setelahnya dokter menyuruh saya untuk datangi bagian gizi untuk melakukan pemeriksaan jumlah takaran makanan saya di tiap harinya. Apa saja makanan yang harus dihindari, lauk pauk apa yang boleh dimakan dan tidak. Ternyata pola makan saya yang tidak teratur, yang sering makan tengah malam juga menjadi salah satu pemicu saya terkena diabetes.
Dokter pun akhirnya meresepkan obat yang harus saya konsumsi setiap harinya agar kondisi saya membaik. Kurang lebih obatnya seharga Rp. 1juta pada saat itu, namun hanya bisa saya tebus separuhnya karena saya tidak punya cukup uang.
Setelah sebulan lebih mengkonsumsi obat yang diresepkan dokter. Saya kembali memeriksakan diri saya. Kali ini saya periksakan diri ke dokter di Bondowoso karena saya sama sekali tidak punya uang untuk berangkat ke Jember, tempat dimana awal saya memeriksakan diri ke dokter. Hasilnya ternyata gula saya tetap tidak turun-turun. Semakin hari bukan semakin turun gula melainkan semakin bertambah naik. Efek obatnya hanya sementara waktu, disaat saya lepas dari itu, gula di tubuh saya naik lagi.
Saya pun akhirnya pada titik memutuskan untuk berhenti minum obat dari dokter yang sudah diresepkan kesekian kalinya. Karena saya merasa tidak ada manfaatnya bagi penyakit di tubuh saya, yang tak kunjung membaik.
Di tengah kondisi tubuh saya yang semakin memburuk, berat badan yang terus menurun, saya merasa putus asa. Istri saya telah menemani saya berobat ke berbagai tempat, kesana-kemari, beragam alternatif pengobatan ini itu saya coba selama 3 bulan dan hasilnya justru membuat saya semakin terpuruk dan sangat putus asa karena kesembuhan yang tak kunjung datang.
Saya tak pernah lepas berdoa di tengah malam, di setiap tahajud saya panjatkan doa meminta petunjuk untuk dipertemukan dengan obat dari penyakit saya ini. Saya sudah sangat pasrah bila ini sudah jadi ajal saya karena rasa sakit yang amat menyiksa. Apa yang saya makan tidak menjadi daging, tubuh saya semakin kurus. Kaki saya terasa linu semua dan disetiap malam sangat sakit seperti ditusuk-tusuk oleh jarum. Istri semakin tidak tega melihat saya meringis kesakitan tiap malamnya. Perjuangan saya bersama istri untuk mencari kesembuhan sangat luar biasa.
Ditengah penyakit kencing manis yang sangat menakutkan bagi saya, yang selama ini saya derita, saya tak lepas berdoa kepada Allah SWT, dan berjanji kalau suatu hari disembuhkan, saya akan menunaikan ibadah Umroh ke tanah suci. Dan Alhamdulillah labbaik allahum labaik, Allah menyembuhan saya, dan saya datang penuhi janji saya ke Baitullah pada November 2018.
Banyak dari teman saya yang bertanya pada saya, “Kamu kok sekarang gemuk lagi? Minum obat apa?” Saya langsung jawab saya minum jamu Jamsi, yang saya dapat infonya dari sponsor tv swasta, setelah itu saya benar-benar mencari informasi lengkap tentang Jamsi (minuman herbal penurun gula darah). Ternyata saya mendapatkan informasi penting bahwa Jamsi telah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia dengan segudang prestasinya, sertifikasi dan juga penelitiannya, yang menghasilkan Jamsi yang aman dan halal dikonsumsi & juga telah mendapatkan sertifikasi Halal MUI dan teregistrasi BPOM dengan No registrasi: TR133672711. Teruji secara klinis dengan diformulasikan oleh Pakar Herbal Indonesia dengan lebih dari 20 tahun pengalaman dibidangnya.
Dengan menggali informasi lebih mendalam lagi tentang Jamsi, ditambah dengan banyak sekali testimoni dari mereka yang sudah membuktikan khasiat alami dari Jamsi, saya pun akhirnya memantapkan hati untuk kemudian mencoba membeli 3 botol langsung berisi 500ml.
Dengan memanjatkan doa & niat menyempurnakan ikhtiar berobat, saya pun meminum setengah botol jamu Jamsi. Pertama kali saya mencoba konsumsi Jamsi, perut saya terasa panas, mungkin ini efek dari bekerjanya Jamsi pada tubuh saya, dan setelah lama kelamaan rasanya menjadi biasa, pahit, manis dan kecut. Kemudian saya bergegas memeriksa darah saya ke laborat. Dan Alhamdulillah, ternyata hasilnya gula saya turun dari 580 menjadi 300. Konsumsi Jamsi pun terus saya lanjutkan. Hingga saat ini gula saya mencapai normal dari yang sebelumnya 180/200.
Saya benar-benar membuktikan sendiri khasiatnya Jamsi. Syukur Alhamdulillah, saya dipertemukan dengan Jamu Jamsi dan Allah SWT izinkan kesembuhan dan kesehatan kembali pada tubuh saya. Berbagai perubahan saya rasakan langsung. Berat badan saya yang sebelumnya turun hingga dibawah 50kg, kini sudah kembali normal ke angka 65kg. Kaki saya sudah jauh lebih enak, bertambah sehat, berenergi dan percaya diri. Nikmat yang sangat berharga bagi hidup saya.
Begitulah pengalaman dan perjuangan berat saya bersama istri yang begitu panjang untuk bisa sembuh dari penyakit Diabetes ini. Hingga saat ini saya sudah kurang lebih 7 tahun rutin mengkonsumsi Jamsi, mulai dari tahun 2013. Saya terus konsumsi karena saya rasakan khasiatnya banyak sekali. Selain gula darah saya turun, berat badan saya pun menjadi normal kembali, dan yang paling penting Hubungan dengan Istri tetap oke. Selain itu juga sebab saya terus konsumsi Jamsi karena saya masih makan dengan tidak teratur dan sering makan makanan yang mengandung lemak.
Semoga informasi dan pengalaman yang saya bagikan ini, dari apa yang benar-benar sudah saya alami sendiri ini bisa bermanfaat dan membantu bagi teman-teman semua, terutama bagi yang mungkin memiliki riwayat penyakit yang sama seperti saya. Karena saya pun pernah memberikan sebotol Jamsi ini kepada kawan saya yang membutuhkannya.
Terima kasih yang sebesar-besarnya saya ucapkan dengan tulus dari hati saya yang paling dalam untuk Jamsi. Salam.
Bagi Anda yang ingin berkomitmen menurunkan kadar gula darah rata-rata selama 3 bulan atau disebut juga dengan HbA1c (Hemoglobin A1c) sangat disarankan untuk membeli 1 paket khusus penurun HbA1c yaitu sebanyak 28 botol yang bisa anda konsumsi secara rutin selama 3 – 4 bulan.
Paket Penurun HbA1C
28 Botol Hanya Rp 2,1 Juta (Hemat Rp 700.000)
*Untuk pemakaian selama 3 – 4 Bulan
GARANSI 100% UANG KEMBALI
Khusus pembelian paket ini Anda berhak mendapatkan garansi 100% uang kembali apabila dalam 3 bulan tidak ada terjadinya penurunan kadar gula darah atau HbA1c. (S&K).
Ingin tahu lebih banyak tentang info komplikasi akibat HbA1c tinggi?
KLIK DISINI
Daftar Alamat & Kontak Mitra Jamsi di Kota Anda bisa klik gambar dibawah ini: