*Disclaimer: Ini adalah hasil yang saya oleh salah satu konsumen kami. Hasil yang didapatkan mungkin berbeda-beda tergantung dari situasi tubuh masing-masing orang.

SIAPA BILANG PENGOBATAN MODERN DAN TRADISIONAL TAK BISA BERSATU MELAWAN DIABETES?

Obat dokter dan herbal sering kali dianggap bertentangan atau bertolak belakang. Namun siapa sangka Pak Alwi, salah satu dari sekian banyak orang yang mampu bertahan dengan gula darah yang normal, berkat sinergi positif obat dokter dan herbal Jamsi.

Simak dengan seksama cerita Pak Alwi berikut ini, semoga menginspirasi untuk yang sedang berjuang mendapatkan kadar gula darah yang normal kembali.

Nama saya Alwi, umur saya 62 tahun dan profesi saya sebagai hakim di Kota Makassar. Sehari-hari saya dituntut untuk berpikir keras menghadapi macam-macam kasus dipersidangan. Hal tersebut membuat saya stress, lalu jadi kurang menjaga pola hidup, dan pola makan. Saya senang sekali konsumsi makanan dan minuman yang manis-manis, seperti kue tart dan kopi juga teh manis.

Sampai akhirnya ditahun 1998 saya mencoba periksa ke dokter karena merasakan gejala-gejala tidak biasa pada tubuh saya seperti, sering mengantuk, padahal jam tidur sudah cukup, pusing, sering kencing dan lemas. Hal tersebut lama-kelamaan mulai mengganggu pekerjaan saya. Masak tiba-tiba pas sidang terus jadi bolak-balik ke toilet, atau ditengah-tengah sidang biasanya karena stress mikir berat jadi cepat lapar, mengantuk dan badan jadi lemas.

Hasil cek up kesehatan saya waktu itu menunjukkan kadar gula darah yang cukup tinggi. Sejak saat itu saya minum obat oral dari dokter untuk menstabilkan kadar gula darah saya. Saya juga dianjurkan untuk melakukan pengobatan suntik setiap harinya, tapi saya sangat tersiksa akan hal itu. Oleh karena itu saya hanya mengikuti anjuran untuk minum obat oral saja.

KELUAR MASUK RUMAH SAKIT KARENA DIABETES

Sejak tahun 1998-2019 saya sudah sering keluar masuk rumah sakit. Selain pekerjaan jadi terbengkalai, saya juga merasa bersalah kepada keluarga saya, karena mungkin merasa kerepotan untuk mengantar dan menunggui saya opname di rumah sakit.

Saya ingat sekali tahun 2008 adalah puncak sakit diabetes yang saya derita makin parah. Kadar gula darah sudah jauh sekali dari angka normal, mau tidak mau saya harus menjalankan pengobatan suntik yang sangat menyiksa itu. Tidak hanya sampai disitu saja, ternyata kolesterol saya juga naik. Jadi waktu itu saya harus melakukan dua pengobatan yakni, pengobatan untuk menurunkan kadar gula darah dan kolesterol.

Susah payah saya melakukan diet, dengan mengganti nasi putih jadi nasi merah, menjauhi makanan dan minuman manis yang memang saya senangi dari dulu, selain itu saya juga imbangi dengan olahraga ringan setiap pagi selama 30 menit. Sebenarnya dulu saya rutin tenis, tapi apa daya, badan saya sudah payah dan usia juga sudah tidak lagi muda untuk mampu melakukan olah raga yang cukup berat.

Bahkan pernah satu ketika tahun 2019 saya diet super ketat dan minum obat sangat rutin, karena masuk rumah sakit lagi dan kondisinya benar-benar sudah sangat mengkhawatirkan. Kadar gula darah saya sudah dua kali lipat dari angka normal, meskipun kolesterol saya berhasil turun di angka normal.

Waktu itu rasanya hampir menyerah. Sampai suatu hari saya sempat lihat iklan Jamsi di TV lokal, dari situ dijelaskan kalau jamsi merupakan jenis minuman fermentasi dari bahan herbal yang mudah diserap oleh tubuh, sehingga memberikan reaksi lebih cepat. Meski dari herbal yang minim efek samping, saya sempat ragu, karena saya belum berhenti mengkonsumsi obat dokter. Takut bersebrangan atau malah tidak efektif.

MARET 2020 DISARANKAN MINUM JAMSI OLEH DOKTER

Saat itu saya terkejut ketika saya mengecek gula darah sewaktu saya tinggi yaitu 338.  


Waktu itu dokter masih memberikan saya obat oral sekaligus menyarankan saya sembari minum Jamsi. Wah, kaget saya, sebab dulu waktu nonton tv lokal dan melihat iklan Jamsi sempat ragu mau beli atau tidak, karena takut bertentangan kalau minum bersamaan dengan obat dokter.

Sekarang saya dengar sendiri dokter yang menyarankan saya untuk minum Jamsi, karena aman dikonsumsi bersamaan dengan obat dokter asal tepat dosis dan waktu konsumsinya. Dosis saya minum Jamsi 2-3 sloki perhari dengan jarak 1 jam setelah minum obat oral dari dokter.

Satu minggu pertama minum obat dokter dan Jamsi belum ada perubahan, justru cenderung naik, saya lalu konsultasikan lagi ke dokter di klinik. Ternyata penyebabnya dari saya sendiri, masih belum patuh untuk diet mengurangi yang manis-manis. Saya masih bandel makan nasi putih dan kue-kue manis yang terbuat dari tepung terigu. Waktu saya konsul kemudian saya diberikan panduan menu diet yang sudah disesuaikan dengan berat dan aktifitas saya.

Alhamdulillah, beberapa minggu kemudian kadar gula darah sewaktu saya sudah di angka 119.

TIPS DARI PAK ALWI

Kalau bisa selagi masih muda jangan makanan dan minuman yang manis berlebihan. Seperti yang sedang marak sekarang ada boba, kopi-kopi kekinian, dan kue-kue kue manis. Yang tidak kalah penting, tetap sempatkan berolahraga setiap hari ditengah kesibukan, ringan saja olahraganya nggak papa yang penting rutin. Mencegah lebih baik dari pada mengobati, kalau sudah sampai kena diabetes, selain menderita harus minum obat setiap hari, dan risiko keluar masuk rumah sakit seperti saya juga makin besar, menyusahkan keluarga.

Misal sudah merasakan gejala seperti yang saya rasakan jangan ragu untuk minum Jamsi, karena selain untuk menormalkan kadar gula dalam darah, fungsi Jamsi juga sebagai pencegah diabetes.

Semoga Jamsi makin bermanfaat untuk banyak orang. Terimakasih Jamsi.

Bagaimana Cara Pemesanan JAMSI ?

JAMSI bisa Anda dapatkan dengan harga hanya
JAMSI 100 ml = Rp 100.000,- 

untuk pemakaian 3 – 5 hari
Promo Beli 6 Gratis 1

JAMSI 500 ml = Rp 500.000 425.000,-
untuk pemakaian 2 – 3 minggu
Lebih Hemat Rp 75.000,-

Paket Penurun HbA1c

Tahukah Anda, dengan mengurangi Kadar HbA1c sebesar 1% maka komplikasi akibat diabetes akan berkurang sebesar 25%. Info selengkapnya KLIK DISINI.

Bagi Anda yang ingin berkomitmen menurunkan kadar HbA1c atau gula darah rata-rata selama 3 bulan sangat disarankan untuk membeli paket khusus penurun HbA1c yang dapat dikonsumsi secara rutin selama 3 – 4 bulan.

Paket Penurun HbA1C Bergaransi

5 Botol @500 ml
Harga: Rp 2.125.000 Rp 1.850.000,-

100% Garansi Uang Kembali

Sebagai bentuk komitmen JAMSI dalam memberikan kualitas herbal terbaik untuk masyaratkan Indonesia, JAMSI memberikan Jaminan 100% uang kembali apabila tidak ada perubahan atau penurunan HbA1c setelah 3 bulan rutin konsumsi JAMSI.

Bagaimana Cara Pemesanan JAMSI ?

Klik Tombol di Bawah ini untuk Order atau Konsultasi Secara Online

JAMSI Kini Sudah Bisa Dibeli di Kota Anda!
Untuk melihat daftar alamat penjual atau agen resmi JAMSI di Kota Anda, silahkan klik tombol di bawah ini:

 

P.S: Semoga Anda lekas sembuh dan selalu diberikan kesehatan.